Kontroversi Calon Guru P3 K: Mawardiah Ditolak Layak oleh Masyarakat



Aceh Utara - Mawardiah, seorang calon guru P3 K yang bermukim di Paya Naden, Aceh Timur, menuai kontroversi setelah serangkaian perilaku yang tidak pantas terungkap dalam media sosial. Mawardiah, yang sebelumnya berstatus sebagai Guru Honorer dengan pengalaman minimal 20 tahun, kini mendapat penolakan atas kelayakan sebagai guru P3 K di Aceh.

Mawardiah, warga MTG Maneh, Jambo Aye, Aceh Utara, menjadi sorotan setelah aksinya mencaci maki masyarakat dan bahkan oknum PNS melalui platform TikTok. Kejadian mencuat ketika Mawardiah menghina seorang individu bernama Farahdila dari Bireun, mantan istri almarhum oknum TNI yang bertugas di Jakarta. Meskipun permasalahan itu telah diselesaikan di tingkat kepolisian, Mawardiah masih terus menyindir Farahdila.

Selain itu, Mawardiah juga terlibat perselisihan dengan seorang guru PNS yang tidak disebutkan namanya, yang mengakibatkan foto sang guru diunggah di akun TikTok Mawardiah dengan komentar yang tidak pantas. Perselisihan tersebut terkait dengan utang sebesar Rp. 8.200.000 yang tidak dibayarkan oleh Mawardiah kepada guru tersebut. Akibatnya, guru PNS tersebut membuat laporan ke Polsek Jambo Aye, Aceh Utara.

Tidak hanya itu, Mawardiah juga melancarkan serangan verbal terhadap wartawan, termasuk kepala Kaperwil Provinsi Aceh, dengan menggunakan bahasa yang kasar dan tidak pantas. Hal ini menyebabkan kerugian citra baik terhadap tiga oknum yang disebutkan oleh Mawardiah.

Muhammad kepala perwakilan media provinsi Aceh Sebagai seorang calon guru P3 K, perilaku Mawardiah dinilai tidak memenuhi standar etika dan profesionalisme yang diharapkan dari seorang pendidik. Kontroversi ini memunculkan pertanyaan apakah Mawardiah layak untuk mendapat posisi sebagai guru P3 K yang selama ini dinantikan. (Rimung)
SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR